Aplikasi Steganografi dengan Menggunakan Metode F5
Keywords:
Steganografi, DCT, Kuantisasi, Permutasi, F5Abstract
Steganografi merupakan seni penyembunyian informasi pada suatu media sehingga keberadaannya tidak terdeteksi oleh pihak lain yang tidak berhak atas informasi tersebut. Citra digital adalah salah satu media yang dapat digunakan untuk menyisipkan pesan dalam teknik steganografi.Algoritma yang digunakan untuk penelitian ini adalah F5. Algoritma F5 menyisipkan bit pesan ke dalam bit koefisien DCT hasil kuantisasi yang telah dipermutasi. Penilaian sebuah algoritma steganografi yang baik salah satunya dapat dipandang dari banyaknya pesan yang dapat disisipkan dalam citra digital, serta waktu eksekusi yang diperlukan untuk penyisipan dan pengungkapan.Untuk mengetahui kelayakan F5 sebagai algoritma steganografi, maka akan dilakukan uji maksimum muatan dan uji waktu eksekusi. Dalam uji maksimum muatan ini, citra digital akan disisipi pesan hingga tidak bisa disisipi lagi, lalu didapatlah persentase muatan dari masing-masing jenis gambar sambil dihitung waktu eksekusi dari setiap penyisipan. Hasil dari uji muatan maksimum adalah jenis gambar grayscale dapat disisipi pesan paling banyak dibandingkan dengan jenis gambar lainnya. Dari hasil uji waktu eksekusi didapatkanlah ratio waktu eksekusi penyisipan dan pengungkapan pesan yaitu 1 : 6 dalam satuan detikDownloads
References
Alam, I., (2008). “Aplikasi Kode Huffman dalam Kompresi Gambar Berformat JPEGâ€, http://www.informatika.org/ ~rinaldi/ Matdis/ 2007 /2008/ Makalah/ MakalahIF2153-0708-075.pdf.
Filler, T.,(2007). “Imperfect Stegosystems Asymptotic Laws And Near-Optimal Practical Constructionsâ€, Ms, Czech Technical University.
Fridrich, J., Goljan, M., Hogea, D., (2003). “Steganalysis of JPEG Images: Breaking the F5 Algorithmâ€. Lecture notes in computer science, vol 2578. Springer, Berlin Heidel Berg New York, PP 310 – 323.
Guillermito, (2002).“Easily Breaking a very weak Steganography Softwareâ€, http://www.guillermito2.net/stegano/camouflage/index.html.
Leung, (2004).“Image Compression Standardsâ€. http://www2.it.lut.fi/kurssit/06-07/Ti5312400/Materiaali/Paiva_2/2-2-3.pdf.
Munir, R., (2004), "Pengolahan Citra Digital dengan Pendekatan Algoritmik". Bandung: Informatika.Sellars, D., (1996). “An Introduction to Steganographyâ€, http://www.Cs.Uct.ac.za/courses/cs 400 w/NIS/ paper 99/ d sellars/ stego.htm.
Setiana, 2006. "Steganografi pada File Citra Bitmap 24 Bit untuk Pengamanan data menggunakan metode Least Significant Bit(LSB) Insertion".
Suhono, Supangkat, H., Juanda, K., (2000). "Watermarking Sebagai TeknikPenyembunyian Hak Cipta Pada Data Digital". Jurnal DepartemenTeknik Elektro, Institut Teknologi Bandung.
Sutoyo, T., Mulyanto, E., et al., (2009). “Teori Pengolahan Citra Digitalâ€, Penerbit Andi, Yogyakarta.
Vivien, C., (2008). “Pseudo-Random Number Generatorsâ€, Part of the Postgraduate Journal Club Series, Mathematics, UQ.
Westfield, A., (2001). “F5-steganographic algorithm: High capacity despite better steganalysisâ€, Lecture Notes in Computer Science, vol. 2137, pp. 289-302, Springer Verlag